Tips Memilih Jaket Gunung untuk Cuaca Ekstrem

Naik gunung bukan cuma soal kekuatan kaki, tapi juga soal perlindungan tubuh. Salah satu perlengkapan yang paling penting dan gak boleh kamu sepelekan adalah jaket gunung terbaik. Apalagi kalau kamu mendaki di musim hujan, cuaca dingin ekstrem, atau jalur yang sering berkabut—jaket adalah “nyawa” kedua kamu di alam terbuka.

Nah, buat kamu yang lagi cari jaket gunung berkualitas atau bingung milih dari sekian banyak merek dan model, artikel ini akan bantu kamu memahami hal-hal penting sebelum membeli jaket pendakian.


Kenapa Jaket Gunung Itu Penting?

Di ketinggian, suhu bisa turun drastis bahkan di siang hari. Tanpa jaket yang tepat, kamu bisa mengalami hipotermia, kedinginan ekstrem, hingga kehilangan energi. Dengan jaket gunung terbaik, kamu bisa:

  • Menahan angin dingin dan hujan
  • Menjaga suhu tubuh tetap stabil
  • Melindungi dari lecet saat menyusuri jalur semak
  • Menyediakan saku-saku praktis untuk perlengkapan kecil

Kalau kamu pernah baca tentang energi saat mendaki gunung, pasti paham bahwa menjaga suhu tubuh adalah salah satu kunci utama biar stamina gak cepat drop.


Jenis Jaket Gunung Berdasarkan Fungsinya

1. Hard Shell Jacket

Didesain khusus untuk tahan air dan angin, tapi biasanya tidak hangat (tidak ada lapisan dalam). Cocok untuk mendaki saat hujan atau angin kencang.

Contoh fitur:

  • Bahan Gore-Tex atau sejenis
  • Lapisan luar tahan air (waterproof)
  • Kapucon dan ritsleting anti air

2. Insulated Jacket (Down atau Synthetic)

Tujuannya adalah menjaga kehangatan tubuh. Tidak selalu tahan air, tapi sangat cocok untuk suhu dingin atau malam hari di ketinggian.

Perbandingan:

  • Down Jacket: Lebih ringan dan hangat tapi tidak tahan lembap
  • Synthetic Jacket: Sedikit lebih berat, tapi tetap hangat saat basah

3. Soft Shell Jacket

Fleksibel, nyaman, dan cocok untuk aktivitas ringan atau pendakian non-ekstrem. Biasanya breathable dan tahan angin ringan.


Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Jaket Gunung

Bahan dan Teknologi

Pilih bahan yang sesuai dengan kebutuhan:

  • Gore-Tex / eVent: Waterproof dan windproof
  • Nylon Ripstop: Ringan tapi tahan sobek
  • Polyester Microfleece: Hangat tapi tetap ringan

Lapisan (Layering System)

Idealnya jaket punya sistem 3 lapis:

  • Outer layer (tahan air)
  • Mid layer (penyimpan panas)
  • Inner layer (nyaman di kulit)

Kalau jaketmu gak punya semuanya, pastikan bisa dipadukan dengan base layer atau mid layer lain.

Ventilasi

Pilih jaket yang punya ventilasi di ketiak atau sisi lengan. Ini penting supaya tubuh gak terlalu gerah saat mendaki.

Berat dan Kompresibilitas

Kalau kamu hiking ringan atau pakai sepatu hiking terbaik, kamu juga perlu jaket yang ringan dan mudah dilipat masuk ke dalam ransel.


Rekomendasi Jaket Gunung Populer di Pasaran

EIGER Altitude Series

  • Tipe: Hard shell
  • Waterproof dan windproof
  • Cocok untuk pemula dan pendaki aktif di Indonesia

The North Face Thermoball

  • Tipe: Insulated jacket (synthetic)
  • Ringan dan bisa dikompres
  • Cocok untuk pendakian ke Rinjani, Kerinci, Semeru

Consina Mountaineer Jacket

  • Tipe: Hybrid (windproof + insulated)
  • Harga lebih terjangkau tapi cukup andal untuk cuaca dingin

Tips Tambahan Saat Menggunakan Jaket Gunung

  • Jangan langsung pakai jaket saat masih gerah, tunggu sampai suhu tubuh turun sedikit
  • Gunakan lapisan dalam seperti base layer sebelum pakai jaket
  • Keringkan jaket di luar tenda jika terkena hujan, jangan langsung dilipat basah
  • Simpan jaket dalam dry bag saat tidak dipakai

Penutup: Investasi yang Gak Boleh Salah

Jaket gunung terbaik bukan cuma soal gaya, tapi soal keselamatan. Dengan memilih jaket yang tepat, kamu bisa mendaki lebih aman, lebih nyaman, dan tentunya lebih siap menghadapi cuaca ekstrem.

Jadi, sebelum mendaki lagi, cek dulu apakah jaket kamu sudah sesuai dengan kebutuhan. Kalau belum, mungkin ini saatnya upgrade!